Cerita asal muasal berdirinya desa Danau Redan sendiri dimulai dari cerita Kerajaan Kutai, sebagai berikut:

Sejarah Desa ini merupakan sebagian kutipan dari buku  Mengenal Sejarah Santan K.H. MUHAMMAD SHALEH, Dakwah dan Pengembangan Ekonomi Rakyat, yang ditulis oleh Zulkifli Yusuf, S.P.d.I, Penerbit: APATAREC Bontang-Indonesia. Kutai pada masa itu adalah nama Kerajaan/Kota/Wilayah tempat penemuan prasasti bukan nama suku (etnis) dan hubungan kekerabatan suku Kutai dan suku Dayak sangat kuat, istilah Densanak Tuha yang artinya Saudara Tua, karena masih satu leluhur. Namun sekitar tahun 1951 atau enam tahun setelah Indonesia merdeka, maka terjadi pembagian wilayah Santan Ulu dan Santan Tengah, sejak itulah dua wilayah tersebut memiliki pemerintahan masing-masing (petinggi atau kepala “kampong”).

Desa Danau Redan sebelumnya merupakan bagian wilayah dari desa Santan Ulu, dibuktikan dengan adanya aliran sungai yang bernama sungai santan. Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, atau dalam ilmu sejarah disebut oral tradition (tradisi lisan) dijelaskan bahwa dulu ada seseorang yang masih memiliki kerabat dengan Sultan Kutai bernama Aji Pao. Dengan berbekal tekad dan semangat, malakukan berjalan yang ditemani oleh beberapa orang kepercayaannya untuk mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai lahan berkebun, berburu, sekaligus tempat tinggal yang baru bagi pengikutnya. Dalam perjalannya, yang melawati bukit dan hutan, akhirnya tibalah disuatu tempat yang menurut ceritanya tempat tersebut telah dihuni oleh Jin yang bergelar “Sang”, yaitu satu, “Sank Attak” sebagai penjaga sungai Api-Api yang sekarang dikenal dengan sangatta, kedua, “Sank Kima”, penjaga aliran sungai sangkima, ketiga, “Sank Antan”, yang juga menjaga daerah aliran anak sungai yang saat ini disebut Santan.

Lalu Aji Pao kepada ketiga “Sang”  agar tempat tersebut dijadikan daerah pemukiman dan sekaligus untuk lahan berkebun. Akhirnya ketiga “Sang” tersebut bersedia mengabulkanpermintaan Aji Pao, dan bahkan menjanjikan akan ikut menjaga keamanan, dan keselamatan beliau beserta keluarganya, kejadian tersebut bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Kutai yang ke 16 yaitu Sultan Aji Muhammad Salehuddin. 

Sejarah Tokoh Pemimpin Desa

Berdasarkan perjalanan waktu wilayah Desa Danau Redan dipimpin oleh seorang Kepala Desa, berikut daftar Nama Kepala Desa dengan kurun waktu tertentu